Perbedaan OBM, OEM, dan ODM dengan Copycat, KW, Clone, Palsu, Bajakan Dll
Kadang kita menemukan iklan barang dengan harga miring dan kemungkinan barang tersebut tidak original. Biasanya penjual barang tersebut menyebut bahwa barang tersebut adalah OEM, atau kadang KW1, KW2, KW3 dan KW jenis lainnya. Tapi juga ada yang jujur jika barang tersebut palsu atau clone, bajakan, dll. Kami akan coba menjelaskan arti istilah aslinya dari OEM (Original Equipment Manufacturing) dan juga istilah lain dalam cara produksi barang.
OBM (Original Brand Manufacturing)
OBM, biasanya dilakukan oleh perusahaan yang memproduksi barang high-tech (teknologi tinggi). Dimana konsep, desain, riset, penyediaan material, mesin produksi barang disediakan dan mampu dimiliki oleh perusahaan itu sendiri. Dalam hal ini bukan berarti semua komponen diproduksi sendiri, tetapi komponen yang terutama aksesories tetap bisa disediakan oleh perusahaan lain. Singkatnya barang OBM adalah barang original dari perusahaan yang memproduksi dan merakit barangnya sendiri, terutama komponen utamanya.
Contoh nyata misal pada kebanyakan perusahaan pembuat chip processor. Karena membutuhkan teknologi sangat tinggi dalam produksinya, tentu tidak sembarang bisa membuat. Sehingga Intel, AMD, Samsung, umumnya mulai desain produk, R&D, prototyping, sampai produksi masal pada pabrik (peralatan manufactur), dimiliki dan diakukan oleh perusahaan mereka sendiri.
OEM (Original Equipment Manufacturing)
Perusahaan brand besar di negara maju membuat konsep dan desain sebuah produk, melakukan R&D sampai bentuk prototype. Tetapi untuk efisiensi produksi masal dilakukan pada perusahaan lain, sehingga perusahaan pemilik brand asli bahkan tidak perlu membangun pabrik sendiri. Produksi cukup dilakukan kepada perusahaan lain yang mempunyai pabrik dan menyediakan jasa OEM. Singkatnya OEM adalah jasa yang diberikan sebuah perusahaan yang mempunyai pabrik untuk memproduksi barang dari perusahaan lain, dengan nama brand perusahaan lain tersebut. Dimana semua hak cipta adalah hak pemilik brand.
Contoh nyata misal perusahaan Apple Inc, yang terkenal dengan gadget dengan brand handphone iPhone, laptop MacBook. Perusahaan pemilik brand Apple ini aslinya kadang hanya sebatas membuat konsep, desain, riset (R&D), prototype, firmware/software, dan semua yang diperlukan untuk produksi. Tetapi produksi masalnya hardware sendiri diserahkan ke perusahaan lain seperti Foxconn, dan perusahaan penyedia jasa OEM Foxconn inilah yang bertanggungjawab untuk memproduksi atau menyiapkan komponen, merakit, pengujian, testing atau Q&A, sampai ke pengemasan.
ODM (Original Design Manufacturing)
ODM adalah jenis jasa yang diberikan sebuah perusahaan besar dan maju, dimana perusahaan tersebut mempunyai sumberdaya untuk melakukan pembuatan desain produk, konsep, sampai riset R&D dan yang paling utama adalah mampu memproduksi barang itu sendiri. Jasa ODM, artinya perusahaan tersebut melayani memproduksi barang yang biasanya diproduksi untuk dijual sendiri, tetapi juga memproduksi dengan brand sesuai pesanan pembeli dalam jumlah tertentu.
Contoh kasus ODM misalnya pada produk modem internet yang dijual secara paket bersama kartu internet smartfren atau dahulu juga ada internet provider bolt (sekarang sudah tutup), dan juga telkom indohome. Jika diperhatikan, modem tersebut umumnya memakai branding provider internetnya seperti smartfren, telkom indihome. Sedangkan barang tersebut diproduksi oleh perusahaan peralatan telekomunikasi seperti ZTE, Huawei, dll. Smartfren atau Telkom tidak perlu pusing membuat desain modem, juga sampai hardware maupun software sudah ada di perusahaan yang memiliki jasa ODM (ZTE atau Huawei). Smartfren atau Telkom cukup pesan barang yang sudah pernah dibuat ZTE atau Huawei, lalu diganti label dan kemasan menjadi brand Smartfren atau Telkom Indohome. Semoga penjelasan ini cukup mudah difahami.
Baik barang yang diproduksi secara OBM, OEM, maupun ODM mempunyai kualitas yang bagus, bermutu tinggi, dan bisa dipertanggungjawabkan. Perbedaan hanyalah pihak mana yang membuat desain produk, brand pihak mana yang tertulis namanya didalam produk, dan pihak mana yang memproduksi produk tersebut dengan mesin produksinya (pabrik).
CopyCat, KW, Clone, Paslu, Bajakan, dll …
CopyCat atau barang tiruan (bahasa jawanya barang tembakan), adalah barang yang dibuat mirip dengan barang asli oleh perusahaan lain dan biasanya kualitas tidak sama atau lebih rendah. Jadi ini adalah barang yang diproduksi oleh perusahaan atau pabrik lain, umumnya kualitas lebih rendah, nama produk atau brand berbeda, tetapi bentuk dan desain barang sangat mirip dengan produk original atau aslinya. Karena tidak menggunakan nama sama, juga brand berbeda, maka tidak ada salah dan tidak melanggar secara hukum, hanya saja kurang etis atau hanya produk pengekor dari brand aslinya.
Barang Clone KW biasanya juga ada KW1, KW2, KW3, dan seterusnya… sebenarnya adalah barang yang tidak original atau brand aslinya, mungkin hanya dibuat mirip, adalah bentuk lain CopyCat dengan kualitas yang mungkin lebih rendah lagi. Jika sampai menggunakan brand dan bentuk label dan logo mirip aslinya, akan bisa melanggar secara hukum. Pelaku pembuatnya bisa dituntut secara hukum oleh pemilik brand aslinya. Kalau barang palsu atau bajakan adalah barang yang tentu tidak original juga, tinggal melihat apakah melanggar hukum atau tidak dari brand yang dipakai, dan terlepas penjualnya jujur ataukah tidak.
Kadang tidak semua penjual mampu membedakan apakah barang tersebut original atau tidak, karena tidak mempunyai pengetahuan dalam membedakan barang asli ataupun tidak, dan terlebih tidak semua penjual mempunyai peralatan yang cukup memadahi untuk tes atau pengujian produk yang dijualnya, hanya sebatas menjual dan mengambil untung sebesar-besarnya. Bahkan juga ada yang tidak mempunyai pengetahuan terhadap produk (product knowledge) yang dijual.
Kesimpulan
Barang copycat, palsu, atau clone, juga barang KW1, KW2, KW3 dan seterusnya, harusnya bukanlah produk original yang termasuk kategori OEM, ODM, apalagi OBM. Karena biasanya barang tersebut diproduksi di pabrik berbeda, dengan kualitas mesin produksi lebih rendah dan tidak presisi, kualitas bahan baku atau material lebih rendah, dan tidak dilakukan kontrol mutu produk dengan baik.
Contoh kasus, misal ada barang dijual seperti baterai Li-ion 18650 dengan brand perusahaan SAMSUNG SDI seri INR18650-25R 2500mAh 20A, tetapi dijual dengan harga sangat murah dibawah pasaran, dengan kualitas rendah, kapasitas tidak sesuai datasheet, maka tentu tidak bisa barang ini disebut sebagai barang OEM. Dimana barang OEM adalah untuk menyebut barang original yang dijual oleh ditributor resmi juga.
Pabrik yang menyediakan jasa OEM biasanya tidak akan berani memproduksi lebih dari yang dipesan pemakai jasa OEM, dan juga tidak berani menggunakan label pemilik brand, karena akan bisa dituntut secara hukum. Hal ini berbeda dengan penyedia jasa ODM, dimana perancang produk adalah perusahaan mereka sendiri, mereka bebas memproduksi barang yang sama tanpa ada pembatasan, asalkan tidak menggunakan brand pemakai jasa ODM, harus menggunakan brand yang lain atau dijual tanpa brand. Apakah sampai disini ada yang masih bingung atau ada pertanyaan, silakan kontak kami ya …